Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi Pertanyakan Urgensi Perubahan Status Hutan Sibolangit

sumber air bagi warga Kota Medan

topmetro.news – Direktur Utama PDAM Tirtanadi Sumut Kabir Bedi mempertanyakan apa urgensinya status hutan di Sibolangit berubah menjadi HPL (Hak Penggunan Lain). Situasi itu, katanya, berpotensi mengganggu sumber air bagi warga Kota Medan.

Hal itu ia sampaikan dalam acara temu ramah Forum Wartawan Tirtanadi (Forwadi) dengan Manajemen PDAM Tirtanadi Sumut, di IPAM Sunggal, Senin (29/11/2021). Temu ramah itu sendiri adalah dalam rangka Peningkatan Wawasan Jurnalistik di IPA Sunggal.

Kabid Bedi menyampaikan, bahwa hutan di Sibolangit seluas 80 hektar itu merupakan sumber air bagi PDAM Tirtanadi. Namun saat ini sudah mulai digarap oleh penduduk.

Sehingga hal tersebut menjadi persoalan tersendiri bagi PDAM Tirtanadi Sumut, karena sumber air di sana akan terganggu akibat penggundulan hutan dan pembangunan di kawasan tersebut.

Ditengarai, munculnya warga menggarap di kawasan hutan tersebut, terkait dengan perubahan status hutan dimaksud menjadi HPL (Hak Penggunaan Lain). Bahkan maksud dan tujuan perubahan status tersebut pun menjadi pertanyaan besar yang muncul pada acara tersebut.

“Menjadi pertanyaan, apa urgensinya kawasan Sibolangit menjadi HPL. Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan mengganggu pelayanan kita terhadap masyarakat. Kita selalu melakukan penanaman pohon agar sumber air terjaga dengan baik. Kalau ini terganggu, maka saudara-saudara kita yang tinggal di kawasan Simalingkar, Johor sampai sebagian Deli Tua ke arah Polonia itu akan terganggu juga,” kata Kabir Bedi.

Untuk itu, lanjut Kabir Bedi, para awak media dapat berperan aktif dalam menyampaikan pemberitaan kepada masyarakat. Sehingga penggarapan hutan tersebut dapat berhenti, demi kebutuhan air masyarakat.

Ia pun menyebutkan, bahwa permasalahan tersebut sudah sampai ke Pemprov Sumut. Selanjutnya akan ada pembahasan soal ini bersama dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk mendapatkan solusi.

Kabir Bedi juga mengakui, bahwa DPRD Sumut sudah mengetahui permasalahan tersebut. Terlebih karena masalah hutan merupakan wewenang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Tirtanadi dan Media

Pada kesempatan itu, Kabir Bedi juga mengajak media bersama manajemen PDAM Tirtanadi Sumut untuk bersatu. Artinya, kata Kabir Bedi, mereka (PDAM Tirtanadi) tidak dapat berjalan sendiri.

“Kami harus berjalan bersama-sama dengan stakeholder termasuk juga bersama media. Sebab apa yang kami perbuat, perlu publikasi. Dan ini sudah berjalan walau belum sempurna,” katanya.

Kabir Bedi juga menyampaikan, pihaknya sangat welcome terhadap media. Bahkan sangat menyambut baik terhadap masukan dan kritikan-kritikan yang positif.

Tentunya, kata Kabir Bedi, semuanya harus bersatu. “Kalau terus berbuat negatif, maka yang muncul image negatif. Yang rugi kita semua. Kami siap dikoreksi, bila ada kebijakan yang kurang baik, tolong disampaikan. Bagaimana kita bersama-sama mewujudkan Sumut Bermartabat,” kata Kabir Bedi.

Saat ini, papar Kabir Bedi, banyak pekerjaan yang akan mereka kerjakan untuk menambah kapasitas debit air. Dan harus terselesaikan dalam waktu yang sesingkatnya.

Sedangkan Ketua Forwadi Amrizal mengharapkan agar silaturahmi antara Manajemen PDAM Tirtanadi Sumut dengan wartawan lebih meningkatkan. Bila perlu, kata Amrizal, kegiatan olahraga bersama antara Manajemen PDAM Tirtanadi dengan wartawan dalam rangka meningkatkan silaturahmi.

Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Direktur Air Limbah PDAM Tirtanadi Sumut Fauzan Nasution, Kadiv Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi Sumut Humarkar Ritonga, Kadiv Hubungan Langganan PDAM Tirtanadi Sumut, dan Kadiv Keuangan PDAM Tirtanadi Sumut.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment